Shalat Istikharah
Apabila seorang muslim
dihadapkan dengan suatu pilihan atau bertekad untuk melakukan suatu urusan maka
hendaklah memohon kepada Allah agar ditunjukkan kepadanya pilihan yang tepat
dan baik untuk agama, dunia dan akhiratnya. Karena Allah lah yang menciptakan
kita dan segala yang ada di langit dan di bumi, maka sudah pasti Dia mengetahui
mana yang baik dan mana yang buruk. Mengetahui hal ghaib dan apa-apa yang telah
terjadi dan akan terjadi pada diri kita.
Manusia adalah hamba yang
lemah, diberi pengetahuan yang terbatas dan tidak mengetahui perkara yang
ghaib, sehingga sangat membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah-masalah yang
akan terjdi. Dan tidak ada yang berhak dimintai bantuan tentang masalah ini
kecuali yang telah menciptakan kita.Sehingga dengan kasih sayangNya, Islam
mensyari’atkan shalat istikharah untuk meminta bantuan kepada Allah agar
menunjukkan mana pilihan yang baik untuk agama, dunia dan akhiratnya.
Imam Al
Qurthubi rahimahullah mengatakan,
“Sebagian
ulama menjelaskan: tidak sepantasnya bagi orang yang ingin menjalankan di
antara urusan dunianya sampai ia meminta pada Allah pilihan dalam urusannya
tersebut yaitu dengan melaksanakan shalat istikharah.”
Istikharah adalah memohon
agar dipilihkan dan diberi kecondongan untuk memilih yang baik. Adapun shalat
istikharah adalah salat sunnah dua rekaat yang dapat dilakukan secara
tersendiri atau pun menyatu dengan salat sunnah lain (rawatib, tahiyyatul
masjid, dll.). Kalau menyatu, harus ada niat bahwa dengan salat sunnah lain itu
hendak dilakukan salat istikharah sekaligus.
Doa Istikharah:
للَّهُمَّ
إِنِّى أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ ، وَأَسْأَلُكَ
مِنْ فَضْلِكَ العظيم ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ
، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ ، اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أن هَذَا
الأَمْرَ – ثُمَّ تُسَمِّيهِ بِعَيْنِهِ – خَيْرًا لِى ْ فِى دِينِى وَمَعَاشِى
وَعَاقِبَةِ أَمْرِى فَاقْدُرْهُ لِى ، وَيَسِّرْهُ لِى ، ثُمَّ بَارِكْ لِى
فِيهِ ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هذا الأمر شَرٌّ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى
وَعَاقِبَةِ أَمْرِى فَاصْرِفْه عَنْي فاصرفني عنه ، وَاقْدُرْ لِىَ الْخَيْرَ
حَيْثُ كَانَ ، ثُمَّ رَضِّنِى بِهِ
Allahumma
inni astakhiruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika
al ‘adziim, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta
‘allaamul ghuyub. Allahumma in kunta ta’lamu anna hadzal amro (sebut nama
urusan tersebut) khoiron lii fii diini wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii
faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Wa in kunta ta’lamu anna
hadzal amro syarrun lii fii diini wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii fash-rifhu
anni wash-rifnii ‘anhu, waqdur liil khoiro haitsu kaana tsumma
rodh-dhinii bih.
“Ya Allah, aku memohon
petunjuk kepadaMu dengan ilmuMu dan aku memohon ketentuan daripadaMu dengan
kekuasaanMu dan aku memohon daripadaMu akan limpah kurniaanMu yang besar.
Sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa sedangkan aku tidak berkuasa dan Engkau Maha
Mengetahui sedangkan aku tidak mengetahui dan Engkaulah Yang Maha Mengetahu
segala perkara yang ghaib. Ya Allah, seandainya Engkau mengetahui bahwasanya
urusan ini (sebutkan..) adalah baik bagiku pada agamaku, kehidupanku dan
kesudahan urusanku, takdirkanlah ia bagiku dan permudahkanlah serta berkatlah
bagiku padanya da seandainya Engkau mengetahui bahawa urusan ini (sebutkan..)
mendatangkan keburukan bagiku pada agamaku, kehidupanku dan kesudahan urusanku,
jauhkanlah aku daripadanya dan takdirkanlah yang terbaik bagiku kemudian
redhailah aku dengannya”
Doa tersebut boleh dibaca
dalam shalat atau sesudah shalat. Akan tetapi dibaca setelah salam lebih utama,
seperti sabda rasulullah saw “Jika salah seorang di
antara kalian bertekad untuk melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat
dua raka’at selain shalat fardhu, lalu hendaklah ia berdo’a” dengan doa
yang diatas.
Bagi yang berhalangan
(misalnya lantaran haid, nifas dll), istikharahnya cukup dengan baca doa
istikharah tanpa salat.
Adapun waktunya boleh
dilaksanakan kapan saja namun
yang lebih baik dilakukan saat mata benar-benar mengantuk, dan setelah shalat
langsung tidur ditempat tanpa pindah, dan boleh membaca surat apa
saja setelah membaca al Fatihah. Yang lebih utama adalah membaca surat al
Kafirun pada rekaat pertama dan surat al Ikhlas pada rekaat ke dua, sebagaimana
shalat sunnah dua rekaat lainnya.
Istikharah baiknya dilakukan berulang kali
jika kita ingin istikharah pada Allah dalam suatu perkara. Karena istikharah
adalah do’a dan tentu saja boleh berulang kali. Ibnu Az Zubair sampai-sampai
mengulang istikharahnya tiga kali. Dalam shahih Muslim, Ibnu Az Zubair
mengatakan
إِنِّى
مُسْتَخِيرٌ رَبِّى ثَلاَثًا ثُمَّ عَازِمٌ عَلَى أَمْرِى
“Aku melakukan
istikharah pada Rabbku sebanyak tiga kali, kemudian aku pun bertekad
menjalankan urusanku tersebut.”
InsyaAlloh,
jika dilakukan dengan baik dan sabar, Allah SWT akan memberikan petunjuk pada
kita
Petunjuk via Qur-an
Cara ini sangat mudah
dilakukan, dan lebih jauh dari tipu daya nafsu karena media yang dipakai
al-qur-an, caranya
Duduk sambil tangan kiri
membawa Al-Qur-an dan tangan kanan memegang tasbih, kemudian membaca fatiha 4
kali yang pertama ditujukan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, kedua kepada Nabi
Haidir as, ketiga kepada Syekh Abdul Qodir Al-Jailani, kemudian keempat untuk
hajat yang dimaksud lalu membaca
çÎ7sø:$#u ß#Ïܯ=9$# qèdurô t,n=y{ `tB ãNn=÷ètwr&
alaa ya’lamu man kholaqo
wahuwal latiful khobir.
Dan diteruskan membaca ياَ لَطِيْفُ (Ya Latiif) 129x, setelah itu
buka Al-Qur-an sembarang halaman.
Kemudian hitung antara 2
huruf (ج) kho’ dan (ش) syin, jika yang lebih banyak huruf (ج) kho’
maka insayaAlloh perlambang baik dan sebaliknya (ج) kho’ artinya خَيْرُ (baik) (ش) syin artinya شَيِّأَثِ (buruk)
Wallohul a’lamu
bisshowab
Kho itu titiknya diatas kalo di bawah itu jim
BalasHapusIya Kho itu titiknya di atas guys jangan salah..
BalasHapusKalau hasilnya Kho dan syin sama, misal ada 7kho dan 7 syin, bgmn?
BalasHapusulangi sholatnya dan buka kembali 7 halaman setelah halaman yang pertama di buka
HapusUntuk Al Qur'an yg dibuka itu lembaran kanan dan kiri atau salah satu
BalasHapusKetika buka lembar pertama Al-Qur'an sebelah kanan cuma huruf kho' saja tidak huruf syin nya bagaimana baik untuk di lanjutkan dengan seseorang?
BalasHapus